PERAN MAHASISWA DALAM MENANGKAL
SERANGAN PROXY WAR BANGSA ASING
a.
Magetan. Senin, 21 Agustus 2017. “Peran
Mahasiswa dalam menangkal serangan proxy war bangsa asing” Demikian tema yang
diambil dalam kegiatan wawasan kebangsaan yang disampaikan Danramil 0804/02 Plaosan kepada
Mahasiswa KKN diwilayah Kecamatan
Plaosan yang diikuti oleh 90 Mahasiswa, yang terdiri dari 60 mahasiswa dari UNS Solo dan 30
mahasiswa dari UNMUH Malang.
Dalam kesempatan pertemuan
mahasiswa tersebut Danramil mengingatkan
bahwa kondisi NKRI sekarang ini diambang kehancuran, sebagai mahasiswa harus
berani
tampil didepan dalam menangkal serangan bangsa asing dalam bentuk proxy
war. Apalagi sasaran pokoknya adalah mahasiswa, mereka sangat paham bahwa
Indonesia pada th. 2025 sd 2030 memiliki "Bonus Demografi" dimana
usia produktif lebih besar dari pada usia tua atau tidak produktif ( gol jompo
) maka mereka menyerang generasi muda melalui Miras, Narkoba, Sex bebas, gaya hidup bebas
dll dengan tujuan agar generasi muda kita lemah tidak punya karakter, tidak
punya kemampuan alias bodoh sehingga akan menjadi bumerang.
Kita memiliki Bonus Demografi
tapi tidak bermanfaat justru menjadi problem bagi bangsa sampai hari ini kita tidak
sadar bahwa otak kita sedang dicuci oleh gadget, sekarang tengok kanan dan kiri semua pada
menunduk pegang HP, kita diajari cuek terhadap lingkungan, kepekaan sosial
hilang pikiran kita disibukan oleh HP dan celakanya keadaan ini tidak hanya
pada remaja atau anak sekolah saja bahkan sudah masuk ke instansi
pemerintah dengan alasan kemajuan teknologi
semua dituntut lapor cepat lewat HP, akhirnya ada acara apa saja semua
disibukan dengan laporan dilengkapi
dokumen kondisi ini cepat atau lambat
pasti berpengaruh terhadap bangsa kita dan melanggar budaya yang ada.
Kalian mahasiswa harus peka
terhadap apa yang terjadi di negara kita ini, saya ambil contoh baru-baru ini
di Tuban ( di area klenteng ) dibangun patung dewa perang cina tingginya 30,4 m
patung tersebut di klaim tertinggi di
Asia, Patung bangsa Cina tidak ada kontribusinya terhadap
negara dan bangsa kita, kenapa bisa dibangun di NKRI, kemana suara kalian yang
selama ini lantang kalau ada hal-hal yang tidak benar, coba pikir apa boleh
patung Jenderal Sudirman didirikan di negara cina setinggi 30,4 m.
Setelah mereka membuat patung
Pooh An tui di taman mini Jakarta
dibiarkan maka dengan sengaja buat lagi di Tuban Jatim, entah kapan lagi dan
dimana lagi akan dibangun pahlawan-pahlawan Cina di NKRI ini, tidak menutup
kemungkinan kalau kalian apatis terhadap keadaan ini maka akan bermunculan lagi
patung-patung yang lain di NKRI ini.
Persoalannya bukan sekedar patung
tapi ini negara kesatuan republik Indonesia bukan NKCI ( Negara Komunis Cina
Indonesia ) tidak bisa mereka seenaknya mengabadikan pahlawannya di negeri ini.
Kalian mahasiswa calon pengganti kami semua nanti ada yang jadi Camat,
Danramil, Guru dll dari sekarang kuatkan karaktermu. “ Tegas Danramil Plaosan
Kapten Inf Waluyo Utomo”
Diakhir pengarahannya Danramil Plaosan meyampaikan pesan bahwa "Apa yang kalian lihat akan diucapkan,
ucapan akan dilakukan atau diperbuat, perbuatan akan melahiran kebiasaan,
kebiasaan itulah yang disebut karakter sedangkan karakter adalah masa
depanmu" jadi kesimpulannya adalah bahwa
masa depanmu tergantung dari apa yang kalian pikirkan sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar