Selasa, 08 Agustus 2017

DANRAMIL 0804/02 PLAOSAN MEMBERIKAN MATERI WASBANG DALAM KEGIATAN BIMTEK DI HOTEL MERAH 2 SARANGAN.



DANRAMIL 0804/02 PLAOSAN MEMBERIKAN  MATERI WASBANG DALAM KEGIATAN BIMTEK DI HOTEL MERAH 2 SARANGAN.

Magetan, Selasa 8 Agustus 2017 Danramil 0804/02 Plaosan memberikan materi wawasan kebangsaan kepada peserta Bimtek Kapasitas SDM bagi Bendahara SDN, SMPN Kasub bagian tata usah, UPTD dan SMPN Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang  yang bertempat di Hotel merah 2 Sarangan Kec.Plaosan. Dalam kegiatan tersebut di hadiri 298 peserta yang di mulai tanggal 8 Agustus 2017 sampai dengan 22 Agustus 2017.

Pada kesempatan wasbang tersebut Kapten Inf
Waluyo Utomo memberikan pengertian apa maksud dari proxywar, siapa pelakunya dan mengapa mereka melakukan proxy war terhadap negara kita Proxywar adalah suatu perang yang tidak jelas siapa kawan dan siapa lawan, musuh ada dimana, berapa kekuatannya serta senjata apa yang digunakan semua itu tidak bisa terdeteksi berbeda dengan perang konvensional yang semuanya itu bisa dianalisa oleh tim intelpur sehingga kita bisa membuat perencanaan untuk menghadapinya.Pelaku proxy war adalah bukan negara tapi dibiayai dan dikendalikan oleh negara ( pelakunya adalah seperti  NGO, pejuang HAM, media masa dll )

Mereka melakukan itu semua semata- mata karena kepentingan ekonomi terutama kebutuhan energi, para ahli meramalkan setelah energi fosil habis maka kebutuhan energi bersumber dari energi hayati, penghasil energi hayati adalah daerah ekuator termasuk Indonesia yang terbesar maka dengan alasan itulah mereka melakukan proxy war terhadap Indonesia dengan tujuan untuk melemahkan bangsa Indonesia terutama generasi mudanya, agar pada waktunya nanti (saat energi fosil habis) Indonesia mudah dikuasai"tegasnya Kapten Inf Waluyo Utomo”

Pada kesempatan tersebut  Danramil  juga menyampaikan masalah, Islam Radikal, Igaras,  Teroris dan ISIS. Bahwa Idiologi Pancasila di Negara kita sudah baku tidak bisa dirubah oleh siapapun termasuk pemerintah sendiri, kalau mau mengamandemen isi dari Pancasila harus kita ingatkan apalagi isinya ditumpangi kepentingan Asing. Isi dari Pancasila sudah menunjukan nilai nilai luhur tinggal bagaimana kita mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Kita tidak perlu memaksakan perubahan di negeri ini atas dasar ajaran Islam, negara ini berdiri atas dasar perjuangan leluhur kita yang mayoritas umat Islam, contoh pada saat perumusan Pancasila ada tiga usulan tgl 29 Mei  1945 Moh Yamin mengusulkan isi dari Pancasila ada lima dan menempatkan Ketuhanan YME pada nomor urut ke tiga dan Supomo pada  tgl 30 Mei  1945 juga mengusulkan 5 azas tapi tidak ada menyebutkan kata  Ketuhanan YME yang terakhir Bung Karno pada tgl 1 Juni 1945 mengusulkan 5 dasar dengan   menempatkan  Ketuhanan YME  pada nomor urut lima atas usulan tersebut umat Islam dengan diwakili para ulama dan kyai menyarankan agar KETUHANAN YME diletakan pada poin pertama ini menunjukan bahwa negara kita sudah Islami karena mengakui adanya Allah SWT.

Para pejuang dulu mendidik karakter bangsa kita ini begitu luar biasa mengedepankan budaya, memegang teguh etika dan menjaga toleransi. sekarang kita sebagai generasi penerus yang harus mempertahankan kemerdekaan serta menjaga keutuhan bangsa dan negara ini jangan mudah terprovokasi oleh bangsa Asing yang memanfaatkan saudara kita sendiri. Sebagai penutup dalam materinya Kapten Inf Waluyo Utomo berpesan kepada para peserta Bimtek bahwa Apa yang kalian pikirkan, itu akan diucapkan, ucapan akan dilakukan, kelakuan atau  perbuatan akan menjadi suatu kebiasaan,  Kebiasaan itulah disebut karakter, sedangkan karakter adalah masa depan."Pungkasnya”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar