Jumat, 12 Januari 2018

Sholat Jumat bersama Masyarakat Desa Puntukdoro



Plaosan – Jum’at (12/01/2018) Desa Puntukdoro adalah merupakan bagian dari wilayah Koramil 02 Plaosan, di Desa tersebut terdapat Pondok Pesantren Baitul Ulum dimana penduduknya sangat patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pondok pesantren, contohnya pihak pondok melarang santrinya merokok dengan pertimbangan bukan kilafiah tentang haram dan makruhnya rokok namun alasan mendasarnya bahwa rokok salah satu penyebab dari anak-anak kita terjerat Narkoba.

Larangan merokok terhadap santri namun penduduk di Dusun Puntukdoro juga dihimbau tidak ada yang jualan rokok, himbauan tersebut sangat dipatuhi bahkan orang tua yang sudah terlanjur kecanduan kalau merokok sembunyi agar tidak dilihat anak- anak muda terutama santri. Sudah menjadi angenda rutin Danramil bersama seluruh anggotanya setiap ada kesempatan melaksanakan "Safari Jumatan" secara bergiliran dari desa ke desa. pada hari jumat munggu pertama ini sudah yang ke empat kalinya anggota koramil melaksanakan sholat jumat di pondok pesantren Baitul Ulum.

Selesai sholat jumat Danramil diminta memberikan Kultum sebelum para jamaah meninggalkan tempat, pada kesempatan tersebut Danramil secara khusus berpesan kepada Ibu-ibu yang hadir dalam sholat jumat tersebut ( di Ponpes Baitul Ulum sudah menjadi kebiasaan bahwa jamaah putri dan Ibu-ibu rumah tangga sekitar pondok juga ikut sholat jumat bahkan jumlahnya bisa melebihi jamaah putra)

Danramil menyampaikan pesan Mustofa Al Ghulaimi bahwa " Ibu adalah sekolah pratama, barang siapa menyiapkan ibu yang baik sama halnya mencetak generasi yang unggul" menjabarkan isi pesan tersebut dalam menghadapi situasi Indonesia sekarang ini dimana anak-anak kita selaku generasi penerus Bangsa ini menghadapi ancaman yang serius ( cara berfikir, gaya hidup, pola makan, etika, pendidikan formal semua sudah dipengaruhi Asing). upaya sederhana untuk mengatasi hal tersebut adalah peran ibu-ibu dalam pendidikan keluarga, kebiasaan yang dilakukan setiap hari, pengontrolan dengan siapa berkawan kemana saja main dll.

Terutama pengawasan penggunaan medsos kususnya smart phone sebab sumber kerusakan dari situ ( janjian sama kawan, pertemanan dengan orang yang tidak diketahui latar belakangnya melalui face book, film-film porno bisa diakses lewat-lewat smart phone, mungkin di negeri ini peredaran film porno terbesar di seluruh dunia karena pengguna internet sudah mencapai 130 juta orang, kalau saja yang 50 % nya pernah nonton film porno melalui intetnet berarti sudah 75 juta orang dan masih banyak kerusakan yang lainya )

Kenapa peran ibu-ibu lebih dominan dari bapak-bapaknya, Danramil mencontohkan Nabi Ibrahim, walaupun bapaknya (Azzar) adalah tokoh kafir pada masa itu, dia tidak saja nenyembah berhala namun yang membuat berhala. Nabi Ibrahim bapaknya kafir tetapi  Ibunya ( Umaila ) adalah orang yang Solekhah sehingga bisa mendidik anaknya yang luar biasa aklaqnya.

Di akhir Kultumnya Danramil juga berpesan terhadap ibu-ibu agar patuh dan taat kepada suaminya. dalam kisahnya Nabi Adam gara-gara Siti Hawa tidak patuh kepada Nabi Adam, menyebabkan setan bisa masuk kedalam tubuh manusia. Kisahnya “ Pada saat Siti Hawa ditinggal pergi N. Adam, datanglah Iblis menitipkan anaknya (Kannas) kemudian Nabi Adam datang mendapati istrinya bersama kannas ( Nabi Adam marah kepada istrinya kenapa kamu mau mengajak anak iblis laknatulloh)  Singkat cerita kannas dibunuh dipotong-potong tubuhnya kemudian potongan dagingnya digantung di pohon-pohon setelah itu Nabi Adam pergi lagi) Datanglah iblis menanyakan anaknya, setelah tahu anaknya dipotong-potong maka iblis dengan sekali panggil nama kannas langsung terkumpul potongan daging tadi dan kannas hidup lagi.

Dengan berbagai rayuan dititipkan lagi kepada Siti Hawa. Nabi Adam pulang didapati istrinya bersama anak iblis (Nabi Adam sangat marah kepada istrinya "kenapa kamu lebih percaya kepada iblis dari pada omongan suamimu, ada pertanda apa ini ) Kejadian terulang yang kedua kalinya akirnya anak iblis dibakar abunya dibuang ke laut dan diterbangkan bersama angin, lagi-lagi datang bapaknya kannas dengan sekali panggil terkumpul dan hidup lagi.

Kejadian terulang yang ketiga kalinya, kejadian yang ketiga ini Nabi Adam sangat marah kepada Siti Hawa, akhirnya kannas dibunuh dan dimasak kemudian separo dimakan dan separo dimakan Siti Hawa. Datanglah bapaknya kannas si iblis dengan senang sekali dia tertawa tawa sambil berkata "Inilah yang saya harapkan, karena kalian berdua sudah makan anak saya. ketahuilah bahwa mulai hari ini anak keturunan saya bisa menggoda manusia dari dalam tubuh" kisah tersebut bisa diambil kesimpulan karena istri tidak patuh kepada suami akibatnya sangat fatal. “tegas Danramil Plaosan dalam siraman rohani di Ponpes Baitul Ulum Desa Puntukdoro”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar