Plaosan –
Jum’at (12/01/2018) Desa Puntukdoro adalah merupakan bagian dari wilayah
Koramil 02 Plaosan, di Desa tersebut terdapat Pondok Pesantren Baitul Ulum
dimana penduduknya sangat patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh pondok pesantren, contohnya pihak pondok melarang santrinya
merokok dengan pertimbangan bukan kilafiah tentang haram dan makruhnya rokok
namun alasan mendasarnya bahwa rokok salah satu penyebab dari anak-anak kita
terjerat Narkoba.
Larangan merokok terhadap santri namun penduduk di
Dusun Puntukdoro juga dihimbau tidak ada yang jualan rokok, himbauan tersebut
sangat dipatuhi bahkan orang tua yang sudah terlanjur kecanduan kalau merokok
sembunyi agar tidak dilihat anak- anak muda terutama santri. Sudah menjadi angenda
rutin Danramil bersama seluruh anggotanya setiap ada kesempatan melaksanakan
"Safari Jumatan" secara bergiliran dari desa ke desa. pada hari jumat
munggu pertama ini sudah yang ke empat kalinya anggota koramil melaksanakan
sholat jumat di pondok pesantren Baitul Ulum.
Selesai sholat jumat Danramil diminta memberikan
Kultum sebelum para jamaah meninggalkan tempat, pada kesempatan tersebut
Danramil secara khusus berpesan kepada Ibu-ibu yang hadir dalam sholat jumat
tersebut ( di Ponpes Baitul Ulum sudah menjadi kebiasaan bahwa jamaah putri dan
Ibu-ibu rumah tangga sekitar pondok juga ikut sholat jumat bahkan jumlahnya
bisa melebihi jamaah putra)
Danramil menyampaikan pesan Mustofa Al Ghulaimi
bahwa " Ibu adalah sekolah pratama, barang siapa menyiapkan ibu yang baik
sama halnya mencetak generasi yang unggul" menjabarkan isi pesan tersebut
dalam menghadapi situasi Indonesia sekarang ini dimana anak-anak kita selaku
generasi penerus Bangsa ini menghadapi ancaman yang serius ( cara berfikir,
gaya hidup, pola makan, etika, pendidikan formal semua sudah dipengaruhi Asing).
upaya sederhana untuk mengatasi hal tersebut adalah peran ibu-ibu dalam
pendidikan keluarga, kebiasaan yang dilakukan setiap hari, pengontrolan dengan
siapa berkawan kemana saja main dll.
Terutama pengawasan penggunaan medsos kususnya
smart phone sebab sumber kerusakan dari situ ( janjian sama kawan, pertemanan dengan
orang yang tidak diketahui latar belakangnya melalui face book, film-film porno
bisa diakses lewat-lewat smart phone, mungkin di negeri ini peredaran film porno
terbesar di seluruh dunia karena pengguna internet sudah mencapai 130 juta
orang, kalau saja yang 50 % nya pernah nonton film porno melalui intetnet
berarti sudah 75 juta orang dan masih banyak kerusakan yang lainya )
Kenapa peran ibu-ibu lebih dominan dari bapak-bapaknya,
Danramil mencontohkan Nabi Ibrahim, walaupun bapaknya (Azzar) adalah tokoh
kafir pada masa itu, dia tidak saja nenyembah berhala namun yang membuat
berhala. Nabi Ibrahim bapaknya kafir tetapi
Ibunya ( Umaila ) adalah orang yang Solekhah sehingga bisa mendidik
anaknya yang luar biasa aklaqnya.
Di akhir Kultumnya Danramil juga berpesan terhadap
ibu-ibu agar patuh dan taat kepada suaminya. dalam kisahnya Nabi Adam gara-gara
Siti Hawa tidak patuh kepada Nabi Adam, menyebabkan setan bisa masuk kedalam
tubuh manusia. Kisahnya “ Pada saat Siti Hawa ditinggal pergi N. Adam,
datanglah Iblis menitipkan anaknya (Kannas) kemudian Nabi Adam datang mendapati
istrinya bersama kannas ( Nabi Adam marah kepada istrinya kenapa kamu mau
mengajak anak iblis laknatulloh) Singkat
cerita kannas dibunuh dipotong-potong tubuhnya kemudian potongan dagingnya
digantung di pohon-pohon setelah itu Nabi Adam pergi lagi) Datanglah iblis
menanyakan anaknya, setelah tahu anaknya dipotong-potong maka iblis dengan
sekali panggil nama kannas langsung terkumpul potongan daging tadi dan kannas
hidup lagi.
Dengan berbagai rayuan dititipkan lagi kepada Siti
Hawa. Nabi Adam pulang didapati istrinya bersama anak iblis (Nabi Adam sangat
marah kepada istrinya "kenapa kamu lebih percaya kepada iblis dari pada
omongan suamimu, ada pertanda apa ini ) Kejadian terulang yang kedua kalinya
akirnya anak iblis dibakar abunya dibuang ke laut dan diterbangkan bersama
angin, lagi-lagi datang bapaknya kannas dengan sekali panggil terkumpul dan
hidup lagi.
Kejadian terulang yang ketiga kalinya, kejadian yang
ketiga ini Nabi Adam sangat marah kepada Siti Hawa, akhirnya kannas dibunuh dan
dimasak kemudian separo dimakan dan separo dimakan Siti Hawa. Datanglah
bapaknya kannas si iblis dengan senang sekali dia tertawa tawa sambil berkata
"Inilah yang saya harapkan, karena kalian berdua sudah makan anak saya.
ketahuilah bahwa mulai hari ini anak keturunan saya bisa menggoda manusia dari
dalam tubuh" kisah tersebut bisa diambil kesimpulan karena istri tidak
patuh kepada suami akibatnya sangat fatal. “tegas Danramil Plaosan dalam
siraman rohani di Ponpes Baitul Ulum Desa Puntukdoro”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar