Plaosan - Danramil 0804/02
Plaosan diminta memberikan Wawasan Kebangsaan kepada Kepala Sekolah SD dan SLTP
se Kecamatan Plaosan pada acara Karang Pamitran Kwaran Plaosan, di Aula UPTD
Pendidikan Kec. Plaosan. Dengan mengambil tema " Selamatkan Anak-anak kita dari Proxy
War Bangsa Asing”. Selasa/14/8/2018.
Danramil 02 Plaosan menjelaskan
bahwa Negara kita ini diprediksi mulai tahun 2020 sd 2030 nanti akan memiliki
Bonus Demografi dimana
usia produktif lebih banyak jumlahnya dibandingkan usia
tua yg sudah tidak mampu bekerja lagi ( 65 tahun keatas ) dan usia anak anak
yang belum mampu bekerja yaitu dibawah umur 15 tahun, bahkan kususnya jawa timur bonus demografi
akan mendahului yaitu dimulai pada tahun 2019 ( paparan Pakde Karwo di Grand
Sity Surabaya )
Pada waktu itu nanti 70 %
penduduk Indonesia adalah usia produktif. Kita lihat apa yg terjadi sekarang
ini anak² kita yang masih sekolah di SD, SLTP,
SLTA mereka lebih sibuk dengan HP nya dari pada belajar, sore hari
mereka lebih senang nongkrong di warnet dari pada olah raga, dari pada ngaji di
masjid dari pada bantu kerja orang tua dll.
Anak anak kita lebih senang
meniru gaya hidup orang orang barat, lebih senang mengembangkan budaya asing
dari pada 1000 lebih budaya kita sendiri, semua yang berbau asing mereka anggab
lebih baik.
Semua itu terjadi karena sudah
direncanakan oleh bangsa asing maupun aseng dengan programnya yang ingin
menguasai Indonesia, didukung dengan lemahnya sistem yang berlaku di Negara
kita. Contoh Pada acara beberapa bulan
yang lalu disebutkan bahwa pengguna internet di Negara kita mencapai 130 juta orang yang 83% adalah
pengguna face book, WA ( -+ 103 juta orang ) seratus tiga juta orang disibukan
oleh face book, anak anak sekolah, ibu
ibu rumah tangga, para pegawai semua disibukan oleh face book, twiter,
WA dll.
Hitung hitungan financial
misalkan pengguna face book per orang perhari 500 rupiah saja maka hasilnya
Mark Zukerberk ( pemilik face book) di Indonesia mencapai 50 miliar per hari.
Uang orang Indonesia dikeruk 50 M per hari (sebulan 1,5 T) sementara aklaq anak
anak kita dirusak, otaknya dicuci, warganya dibuat malas "inilah yang
dinamakan PROXY WAR yaitu warga kita dirusak tetapi kita tidak sadar, tidak
merasa kalau diperbodoh"
Kerusakan anak anak kita sudah
semakin nyata dan terjadi di setiap hari, pada hal mereka itulah pelaku bonus
demografi yang akan datang, kalau seperti ini tidak segera kita benahi maka
mereka itu bukan lagi bonus tapi justru akan menjadi ancaman di Negeri
ini, dimana banyak tenaga produktif tapi
tidak memiliki kemampuan apa apa mereka akan menjadi pengangguran, menjadi
gelandangan yang akan menjadi beban pemerintah. Apalagi Negara kita ini
sekarang sudah diserbu tenaga kerja asing, ini semakin menambah gejolak sosial.
Sebagai penutup dalam pemberian
materi, Danramil memberikan semboyan
untuk generasi muda kita “Apa yang dipikirkan itulah yang akan diucapkan, Apa
yang diucapkan itulah yang akan dilakukan, Kelakuan atau perbuatan akan menjadi
suatu kebiasaan, Kebiasaan itulah yang disebut karakter, Sedangkan karakter
adalah masa depan mereka” tegasnya.
Jadi kesimpulanya masa depan anak
anak kita tergantung dari apa yang dia pikirkan, kalau sekarang yang dipikirkan nongkrong di
warnet, main game on line itulah gambaran masa depan mereka bisa dibayangkan
kalau mulai SD sudah suka nongkrong di warnet,
MAU JADI APA NEGERI INI 15 SD 20 TH YANG AKAN DATANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar