Plaosan - Danramil 0804/02 Plaosan
Memberikan Pengarahan Pada Wisuda Purna Wiyata Kelas IX SMP Bhakti Plaosan,
dengan mengambil tema " Selamatkan Anak-anak kita dari Proxy War Bangsa
Asing”
Danramil 02 Plaosan menjelaskan
bahwa Negara kita ini diprediksi mulai tahun 2020 sd 2030 nanti akan memiliki
bonus demografi dimana usia produktif lebih banyak jumlahnya dibandingkan usia tua
yang sudah tidak mampu bekerja lagi ( 65 tahun keatas ) dan usia anak anak yang
belum mampu bekerja yaitu dibawah
umur 15 tahun, bahkan kususnya jawa timur bonus demografi
akan mendahului yaitu dimulai pada tahun 2019 (paparan Pakde Karwo di Grand
Sity Surabaya).
Pada waktu itu nanti 70 %
penduduk Indonesia adalah usia produktif, kita lihat apa yang terjadi sekarang
ini anak-anak kita yang masih sekolah di SD, SLTP, SLTA mereka lebih sibuk dengan HP nya dari
pada belajar, sore hari mereka lebih senang nongkrong di warnet dari pada olah
raga dari pada ngaji di masjid dari pada bantu kerja orang tua dll. Anak anak
kita lebih senang meniru gaya hidup orang orang barat, lebih senang
mengembangkan budaya asing dari pada 1000 lebih budaya kita sendiri, semua yang
berbau asing mereka anggab lebih baik.
Semua itu terjadi karena sudah
direncanakan oleh bangsa asing dengan programnya yang ingin menguasai
Indonesia, didukung dengan lemahnya sistem yang berlaku di Negara kita. Contoh,
Pada acara ILC satu bulan yang lalu disebutkan bahwa pengguna internet di
Negara kita mencapai 130 juta orang yang
83% adalah pengguna facebook ( -+ 103 juta orang ) seratus tiga juta orang
disibukan oleh face book, anak anak sekolah,
ibu ibu rumah tangga, para pegawai semua disibukan oleh face book, twiter,
WA dll.
Hitung hitungan financial
misalkan pengguna face book per orang perhari 500 rupiah saja maka hasilnya
Mark Zukerberk ( pemilik face book) di Indonesia mencapai 50 miliar per hari.
Uang orang Indonesia dikeruk 50 M per hari (sebulan 1,5 T) sementara aklaq anak
anak kita dirusak, otaknya dicuci, warganya dibuat malas "inilah yang
dinamakan PROXY WAR yaitu warga kita dirusak tetapi kita tidak sadar, tidak
merasa kalau diperbodoh"
Kerusakan anak anak kita sudah
semakin nyata dan terjadi di setiap hari, pada hal mereka itulah pelaku bonus
demografi yang akan datang, kalau seperti ini tidak segera kita benahi maka
mereka itu bukan lagi bonus tapi justru akan menjadi ancaman di Negeri ini, dimana banyak tenaga produktif tapi tidak
nemiliki kemampuan apa apa mereka akan menjadi pengangguran, menjadi
gelandangan yang akan menjadi beban pemerintah. Apalagi Negara kita ini
sekarang sudah diserbu tenaga kerja asing, ini semakin menambah gejolak sosial.
Sebagai penutup dalam pemberian
materi, Danramil memberikan semboyan
untuk generasi muda kita bahwa Apa yang dipikirkan itulah yang akan diucapkan, Apa
yang diucapkan itulah yang akan dilakukan, Kelakuan atau perbuatan akan menjadi
suatu kebiasaan, Kebiasaan itulah yang disebut karakter, Sedangkan karakter
adalah masa depan mereka.
Jadi kesimpulanya masa depan anak
anak kita tergantung dari apa yang dia pikirkan, kalau sekarang yang dipikirkan nongkrong di
warnet, main game on line itulah gambaran masa depan mereka bisa dibayangkan
kalau mulai SD sudah suka nongkrong di warnet,
mau jadi apa negeri ini 15 sd 20 th yang akan datang. (R.02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar