Magetan - Masih dalam rangka rangkaian peringatan hari sumpah pemuda,
Kapten Inf Waluyo Utomo Danramil 02 Plaosan Kodim 0804/Magetan memberikan
materi wawasan kebangsaan terhadap Ibu Bapak Guru SMAN 3 Magetan.
Setelah upacara peringatan ke 90
hari sumpah pemuda Danramil diminta memberi wawasan kebangsaan. Dihadapan 50
orang tenaga pendidik SMAN 3 Magetan Danramil mengingatkan bahwa hari ini anak
anak kita menjadi sasaran tembak bangsa asing maupun aseng yg ingin menguasai
NKRI.
Ibu Bapak Guru dalam menghadapi
situasi ini harus mengetahui jawaban dari 3 pertanyaan ini, Mengapa anak anak kita dirusak ?, Siapa yang merusak. ?, Dengan cara apa mereka dirusak?
Pertama. Anak anak kita dirusak
karena negara kita ini dimulai tahun 2020 akan mempunyai yg namanya bonus
demografi yaitu suatu kondisi bangsa dimana jumlah usia produktif (anak anak
muda) lebih banyak dari usia yang sudah tidak produktif ( kelompok manula)
bahkan kusus jawa timur lebih cepat setahun yaitu bonus demografi akan terjadi
mulai tahun 2019.
Situasi ini sudah dipahami oleh
bangsa asing maupun aseng sehingga mereka berusaha memperlemah bangsa kita
dengan cara merusak generasi mudanya. Kalau usia produktif dirusak mereka akan
dengan mudah menguasai NKRI. Berawal dari setelah reformasi mereka merubah
piranti lunak di negeri ini yaitu mengamandemen undang undang yang isinya pro
kepentingan asing. Setelah itu berhasil baru anak mudanya dirusak secara fisik
( cara merusaknya melalui proxy war sehingga tidak terasa)
Kedua. Siapa yang merusak anak anak kita. Bangsa asing maupun
aseng yang ingin menguasai NKRI mereka tidak mau pemudanya kuat, militan,
berkarakter dan memiliki jiwa patriot karena kalau itu terjadi mereka akan
kesulitan menguasai negara kita.
Ketiga. Dengan cara apa mereka
merusak anak anak kita? Melalui narkoba,
sex bebas, miras, gaya hidup dan budaya. Budaya kita sudah bagus jumlahnya
mencapai -+1300 sukunya -+700 menempati +- 17 ribu pulau. Tidak ada negara
manapun yang memiliki kekayaan budaya seperti negara kita. Hari ini anak anak
kita diserang dengan narkoba dan yang paling bahaya adalah medsos.
Anak-anak main internet tanpa
pengawasan bisa tercuci otaknya. Ibu Bapak guru ngasih tugas ke siswa dengan
cara browsing di internet ( cari materi 15 menit cukup tapi siswa siswi Ibu
Guru lanjut main game on line bisa dua tiga jam ) yg seperti inilah cara membuat
generasi muda malas berfikir, malas bekerja.
Diakir Wasbang Danramil
mengingatkan Ibu Bapak Guru jangan marah klu siswa siswinya pada saat jam
sekolah kedapatan bermain diluar / tempat² wisata maka anggota koramil saya
perintahkan untuk menangkap dan diinterograsi terutama kenapa tidak ikut
pelajaran. (R.02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar