Selasa, 04 Desember 2018

Danramil 0804/02 Plaosan Sebagai Nara Sumber Dalam Pertemuan Kelompok Kerja Kampung KB


Magetan - Kampung KB adalah satuan wilayah yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis, kampung KB bukan hanya melibatkan Dinas KB saja, namun juga melibatkan seluruh Dinas intansi terkait untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup masyarkat, Ruang lingkup pelaksanaan kampung KB, antara lain Kependudukan, Keluarga Berencana, Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga, serta kegiatan lintas sektor ( bidang pemukiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Bertempat di Balai Desa Bulugunung Kecamatan Plaosan telah diadakan pertemuan kelompok kerja kampung KB, Hadir dalam pertemuan tersebut dari Dinas PPKBP Kab. Magetan Ibu Kuswatun, Camat Plaosan Edy Suntoro S.Sos M.Si, Danramil 0804/02 Plaosan Kapten Inf Waluyo Utomo, Kapolsek Plaosan AKP Sukono SH dan Masyarakat Desa Bulugunung. Rabu(5/12)

Dalam kesempatan itu Danramil menyampaikan materi tentang pencegahan dan penanganan kenakalan remaja dari segi kemamanan, menjelaskan "bahwa Negara kita ini diprediksi mulai tahun 2020 nanti akan memiliki bonus Demografi dimana usia produktif jumlahnya lebih banyak  dibandingkan dengan usia tua yg sudah tidak produktif lagi ( 65 tahun keatas ) dan usia anak anak yang belum mampu bekerja ( dibawah umur 15 tahun ) bahkan kususnya jawa timur bonus demografi akan mendahului yaitu dimulai pada tahun 2019 ( paparan Pakde Karwo di Grand Sity Surabaya )

Pada waktu itu nanti 70 % penduduk Indonesia adalah usia produktif. Kita lihat apa yg terjadi sekarang ini anak – anak  kita yang masih sekolah di SD, SLTP,  SLTA mereka lebih sibuk dengan HP nya dari pada belajar, sore hari mereka lebih senang nongkrong di warnet dari pada olah raga dari pada ngaji di masjid dari pada bantu kerja orang tua dll.

Anak anak kita lebih senang meniru gaya hidup orang orang barat, lebih senang mengembangkan budaya asing dari pada 1000 lebih budaya kita sendiri, semua yang berbau asing mereka anggap lebih baik.

Semua itu terjadi karena sudah direncanakan oleh bangsa asing maupun aseng dengan programnya yang ingin menguasai Indonesia, didukung dengan lemahnya sistem yang berlaku di Negara kita. Contoh Pada acara ILC beberapa bulan yang lalu disebutkan bahwa pengguna internet di Negara kita  mencapai 130 juta orang ( misalkan pengguna face book adl 50 jt orang )

Hitung hitungan financial misalkan pengguna face book per orang perhari 1000 rupiah saja maka hasil dari face book  di Indonesia mencapai 50 miliar per hari. Uang orang Indonesia dikeruk 50 M per hari (sebulan 1,5 T) sementara aklaq anak anak kita dirusak,  otaknya dicuci,  warganya dibuat malas "inilah yang dinamakan PROXY WAR yaitu warga kita dirusak tetapi kita tidak sadar, tidak merasa kalau diperbodoh"

Kerusakan anak anak kita sudah semakin nyata dan terjadi di setiap hari, pada hal mereka itulah pelaku bonus demografi yang akan datang, kalau seperti ini tidak segera kita benahi maka mereka itu bukan lagi bonus tapi justru akan menjadi ancaman di Negeri ini,  dimana banyak tenaga produktif tapi tidak nemiliki kemampuan apa apa mereka akan menjadi pengangguran, menjadi gelandangan yang akan menjadi beban pemerintah. Apalagi Negara kita ini sekarang sudah diserbu tenaga kerja asing, ini semakin menambah gejolak sosial.

Sebagai penutup dalam pemberian materi,  Danramil memberikan semboyan untuk generasi muda kita Apa yang dipikirkan itulah yang akan diucapkan, Apa yang diucapkan itulah yang akan dilakukan, Kelakuan atau perbuatan akan menjadi suatu kebiasaan, Kebiasaan itulah yang disebut karakter, Sedangkan karakter adalah masa depan mereka. (R.02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar