Magetan - Kampung KB adalah
satuan wilayah yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan
program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan
pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis,
kampung KB bukan hanya melibatkan Dinas KB saja, namun juga melibatkan seluruh
Dinas intansi terkait untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup masyarkat,
Ruang lingkup pelaksanaan kampung KB, antara lain Kependudukan, Keluarga
Berencana, Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga, serta kegiatan lintas
sektor ( bidang pemukiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak.
Bertempat di Balai Desa
Bulugunung Kecamatan Plaosan telah diadakan pertemuan kelompok kerja kampung
KB, Hadir dalam pertemuan tersebut dari Dinas PPKBP Kab. Magetan Ibu Kuswatun,
Camat Plaosan Edy Suntoro S.Sos M.Si, Danramil 0804/02 Plaosan Kapten Inf
Waluyo Utomo, Kapolsek Plaosan AKP Sukono SH dan Masyarakat Desa Bulugunung.
Rabu(5/12)
Dalam kesempatan itu Danramil
menyampaikan materi tentang pencegahan dan penanganan kenakalan remaja dari
segi kemamanan, menjelaskan "bahwa Negara kita ini diprediksi mulai tahun
2020 nanti akan memiliki bonus Demografi dimana usia produktif jumlahnya lebih
banyak dibandingkan dengan usia tua yg
sudah tidak produktif lagi ( 65 tahun keatas ) dan usia anak anak yang belum
mampu bekerja ( dibawah umur 15 tahun ) bahkan kususnya jawa timur bonus
demografi akan mendahului yaitu dimulai pada tahun 2019 ( paparan Pakde Karwo
di Grand Sity Surabaya )
Pada waktu itu nanti 70 %
penduduk Indonesia adalah usia produktif. Kita lihat apa yg terjadi sekarang
ini anak – anak kita yang masih sekolah
di SD, SLTP, SLTA mereka lebih sibuk
dengan HP nya dari pada belajar, sore hari mereka lebih senang nongkrong di
warnet dari pada olah raga dari pada ngaji di masjid dari pada bantu kerja
orang tua dll.
Anak anak kita lebih senang
meniru gaya hidup orang orang barat, lebih senang mengembangkan budaya asing
dari pada 1000 lebih budaya kita sendiri, semua yang berbau asing mereka anggap
lebih baik.
Semua itu terjadi karena sudah
direncanakan oleh bangsa asing maupun aseng dengan programnya yang ingin
menguasai Indonesia, didukung dengan lemahnya sistem yang berlaku di Negara
kita. Contoh Pada acara ILC beberapa bulan yang lalu disebutkan bahwa pengguna
internet di Negara kita mencapai 130
juta orang ( misalkan pengguna face book adl 50 jt orang )
Hitung hitungan financial
misalkan pengguna face book per orang perhari 1000 rupiah saja maka hasil dari
face book di Indonesia mencapai 50
miliar per hari. Uang orang Indonesia dikeruk 50 M per hari (sebulan 1,5 T)
sementara aklaq anak anak kita dirusak,
otaknya dicuci, warganya dibuat
malas "inilah yang dinamakan PROXY WAR yaitu warga kita dirusak tetapi
kita tidak sadar, tidak merasa kalau diperbodoh"
Kerusakan anak anak kita sudah
semakin nyata dan terjadi di setiap hari, pada hal mereka itulah pelaku bonus
demografi yang akan datang, kalau seperti ini tidak segera kita benahi maka
mereka itu bukan lagi bonus tapi justru akan menjadi ancaman di Negeri
ini, dimana banyak tenaga produktif tapi
tidak nemiliki kemampuan apa apa mereka akan menjadi pengangguran, menjadi
gelandangan yang akan menjadi beban pemerintah. Apalagi Negara kita ini
sekarang sudah diserbu tenaga kerja asing, ini semakin menambah gejolak sosial.
Sebagai penutup dalam pemberian
materi, Danramil memberikan semboyan
untuk generasi muda kita Apa yang dipikirkan itulah yang akan diucapkan, Apa
yang diucapkan itulah yang akan dilakukan, Kelakuan atau perbuatan akan menjadi
suatu kebiasaan, Kebiasaan itulah yang disebut karakter, Sedangkan karakter
adalah masa depan mereka. (R.02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar