Magetan - Danramil 02 Plaosan
Kapten Inf Waluyo Utomo sehari - hari juga menjabat sebagai ketua Ta'mir Masjid
Baitul Makmur Kelurahan Sarangan Kab. Magetan. Pada pengajian akbar dalam
rangka peringatan Tahun baru Hijriyah yg dilaksanakan tepat pada tanggal 1
Muharam 1440 H Danramil 02 Plaosan dipercaya sebagai ketua panitia.
Pengajian akbar yang dihadiri -+
1500 orang tersebut Danramil memberi sambutan sebagai ketua panitia sekaligus
wakil dari Forpimca Kecamatan Plaosan. Dalam sambutanya ada dua hal penting yang
perlu disampaikan kepada para jamaah yang hadir.
Pertama sebagai ketua panitia
Kapten Inf Waluyo mengingatkan khususnya kepada warga Kelurahan Sarangan, agar
semakin tekun beribadah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT, karena
Allah begitu banyak memberi kemudahan-kemudahan terhadap masyarakat sarangan
dalam mendapatkan rezeki.
Bukan bermaksud menakut nakuti
Kapten Inf Waluyo mengisahkan bahwa Ada Dusun yg hilang dalam waktu semalam
yaitu Dusun Legentang Desa Pekasiran Kec. Batur Kab. Banjar Negara. Dusun
tersebut terletak di lereng gunung pangamun amun, barang kali ini yg dinamakan
Istidraj karena dusun tersebut begitu makmur, pertanian sepanjang tahun selalu
panen karena kesuburan tanahnya dan air sungai tidak pernah surut. Mendapatkan
kenikmatan dan kemudahan dalam memperoleh rezeki dari Allah SWT masyarakatnya
bukanya bersyukur justru semakin kufur perjudian, perzinahan, mabuk mabukan
semakin meraja lela di dusun tsb setiap malam mengadakan pesta "Tarian
Lengger"
Pada tanggal 16 malam 17 April
1955 mulai sore terjadi hujan deras, suasana gelap penduduk tdk berani keluar
rumah. Tepat tengah malam terdengar suara ledakan dua kali yg sangat keras
seperti ada bom yg jatuh, suara tsb sampai tedengar dari desa sebelah menurut
saksi ( Bapak Toyib waktu di wawancarai umur 71 th) namun malam itu tdk ada yg
berani melihat karena hujan blm reda dan jalanya licin.
Pagi hari suasana desa tetangga
geger karena melihat dusun Legentang sdh
berubah menjadi kuburan masal. Dusun yg semula berada di lembah berubah menjadi
bukit karena tertimbun tanah belahan gunung pangamun amun (Gunung tdk longsor
tapi seperti ada raksasa yg mengeruk terus dilemparkan ke dusun legentang,
karena kalau longsor sungai yg terletak diantara legentang dan pangamun amun
pasti juga tertimbun)
Penduduk yg hanya berjumlah 334
orang semua terkubur hanya sisa dua orang perempuan (ini adalah kebesaran Allah
agar orang tsb dpt menjadi saksi) semua korban jumlahnya 351 yg 19 orang dari
desa lain.
Kedua Sebagai TNI yg mempunyai
tugas pokok menjaga kedaulatan negara, menjaga keutuhan NKRI serta melindungi
seluruh tumpah darah yg ada Danramil mengingatkan tentang begitu pentingnya
menjaga persatuan sesama umat Islam.
Kalau umat islam bersatu maka
negara ini akan kuat, sejarah membuktikan bahwa Peran umat islam dlm merebut
dan mempertahankan kemerdekaan negara ini begitu dominan. Sekarang ini bulan
September dalam sejarah pada bulan Agustus dan September ada peran umat islam
dalam menjaga keutuhan NKRI yaitu ikut berperan aktif dalam memproklamirkan
kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan mempertahankan kemerdekaan dari belanda yg
ingin menguasai kembali NKRI melalui "Resolusi jihat Kh. Hasyim
Ashari" Jl Pegangsaan timur no 56 Jakarta yg digunakan untuk
memproklamirkan kemerdekaan adalah rumah seorang ulama indonesia keturunan
yaman yaitu Syeh Maroj Bin Martak.
Pada bulan September juga ada
peristiwa penting yg dialami umat islam yaitu menghadapi pemberontakan PKI pd
September 1948 dan pemberontakan PKI pada 30 September 1965. Tidak diragukan
lagi bahwa umat islam punya andil besar dalam menjaga keutuhan NKRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar